Rabu, 08 Maret 2017

Wisata Bukit Tranggulasih di Banyumas

BUKIT TRANGGULASIH BATURRADEN BANYUMAS
 

Nama Bukit Tranggulasih sedang menjadi primadona pembicaraan dikalangan penghuni Kota Purwokerto dan sekitarnya terutama di pertengahan 2015 lalu. Apa sebenarnya Bukit Tranggulasih itu? Rasa penasaran memaksa untuk mencari jawabnya pada Paman Gogel dan teman yang telah mengunjunginya. Bukit Tranggulasih adalah sebuah Bukit yang berada di komplek lereng Gunung Slamet, tepatnya berada di Desa Windujaya kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas.

Yang istimewa, dari puncak bukit inilah mata akan disuguhi hamparan pemandangan luas dari 4 sudut sekaligus. Keleluasaan pandangan yang didapat di Bukit Tranggulasih membuatnya menjadi tempat yang memukau untuk menikmati kedatangan Matahari alias Sunrise maupun Sunset di kala senja.
Berkunjung ke Bukit Tranggulasih

Parkir Bukit Tranggulasih
Bagaimana menemukan Bukit Tranggulasih? Awalnya pikiran khawatir langsung menghantui, mulai dari jalan kaki menanjak ala pendakian, hingga jalur yang terjal dan membutuhkan bekal yang cukup. Realitanya, semuanya sirna dan sama sekali salah ! Bukit Tranggulasih sangat mudah ditemukan dan dijangkau, bahkan berdekatan dengan area objek Wisata Baturraden.
Ada tiga cara yang dapat ditempuh untuk menjangkau sang Bukit, yakni :

Pertama, melalui Kecamatan Kedung Banteng, Lurus ke Keniten, Melung kemudian Windujaya, ikuti jalur yang ada dan rasakan pemandangan indah yang menyertai dikanan kiri jalan. Jalur ini termasuk yang paling extrim, jalurnya naik turun sekian derajat ketajaman, meski jalannya teraspal cukup baik perlu persiapan kendaraan yang baik untuk melaluinya. Seiring meningkatnya pamor dan popularitas Bukit Tranggulasih, petunjuk jalan pun mudah ditemui, ikuti saja dan bila masih bingung tanyakan pada warga sekitar dijamin pasti sampai. Jalur pertama inilah yang saya tempuh ketika mengunjungi Bukit Tranggulasih pertama kalinya di awal bulan Oktober 2015 lalu. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar setengah jam an, bagi yang tak suka tanjakan dan turunan tajam, Saya tak merekomendasikan jalur pertama ini.

Kedua, Jalur wisata Baturraden dan Curug Gede desa Ketenger. Inilah jalur termudah, tercepat dan ternyaman untuk dilewati. Jalanan mulus terhampar hingga ke lokasi Bukit Tranggulasih, Turunan dan Tanjakan tak se ekstrem Jalur pertama, masih bisa ditolerir oleh segala jenis kendaraan termasuk Sepeda Onroad. Waktu yang ditempuh bila memilih Jalur ini relatif singkat, sekitar 15 menit kurang atau lebih tergancung tarikan gas kendaraan yang dipilih. Ikuti Jalur yang disediakan hingga menuju wilayah Desa Windujaya, nantinya akan menemukan papan tanda Bukit Tranggulasih dan sebuah mulut jalan menanjak ke arah dimana Bukit Tranggulasih berada.

Ketiga, Jalur ini sebenarnya jalur tengah atau potongan, berada diantara Jalur Pertama dan Kedua. Ditempuh melalui Desa Karang Nangka dan Kutaliman, lalu bergerak lurus ke utara mengikuti jalan yang ada hingga menemui pertigaan dengan jalur Kedua, dari Jalur Ketiga belok ke Kiri sedangkan dari Jalur Kedua belok ke Kanan. Sisanya ikut jalur yang ada hingga menemukan Papan Tanda Bukit Tranggulasih. Waktu yang ditempuh hampir sama dengan Jalur Kedua, kondisi jalannya pun relatif baik dengan jalanan naik turun yang tak se ekstrim jalur Pertama.
Indahnya Sang Bukit

Bukit Tranggulasih
Sungguh mata ini serasa tersihir dengan keindahan alam yang terhampar dari atas Bukit Tranggulasih. Disisi Timur kita akan melihat pemandangan Objek Wisata Baturraden dari arah inilah keistimewaan sang Bukit, Terbitnya sang fajar dapat dilihat dengan keleluasaan pandang yang luar biasa luas. Disisi Timur laut berdiri dengan indahnya sang Bukit Cendana, letak dimana lokasi Perkemahan terkenal berada, lalu disisi utara jelas ada deretan pegunungan lereng Slamet, disisi barat terhampar pandangan luas yang siap menyongson Sunset, Diselatan bagaikan menyaksikan bentangan horison samudra laut, Kota Purwokerto dan sekitarnya.

Meningkatnya jumlah kunjungan sekaligus nama Bukit Tranggulasih membuat pengunjung tak perlu bersusah payah lagi membawa bekal, mencari bekal ataupun menitipkan kendaraannya. Sekitar 100 meter dibawah bukit telah tersedia tempat parkir minimalis bagi Kendaraan Roda dua dan turun lagi sekian puluh meter dibawahnya tersedia parkir roda empat. Ketika saya mengunjungi Bukit Tranggulasih, tampak ada sekitar 4 Warung penjaja makanan dan tempat melepas lelah, serta ada beberapa lagi yang sedang tahap pembangunan membuat Puncak Bukit tak seperti Bukit seharusnya yang sepi dan penuh ilalang, Kini Bukit Tranggulasih bagaikan sebuah pedukuhan ramai ala tempat kongkow di perkotaan.

Asyiknya lagi Puncak Bukit terdiri dari 3 Tingkat, Tingkat kedualah yang paling Saya rekomendasikan. Posisinya paling menawan dan telah dilengkapi tempat duduk yang siap memanjakan mata kita menyaksikan hamparan pemandangan indah yang tersedia. Sedikit Nasib kurang beruntung menyertai saya ketika ke Bukit Tranggulasih, karena niat hanya mengecek lokasi bukan langsung memburu Sunrise, saya pun meluncur di sore hari ketika panas masih terik menyengat dan debu musim kemarau berhamburan disana sini.

Udara berdebu dan efek panas memaksa saya segera mempersingkat kunjungan di Bukit Tranggulasih, So memang Sore Hari atau Subuh dini hari lah waktu yang direkomendasikan untuk mengunjungi Bukit ini, selain demi Sunset atau Sunrise, menghindari debu dan panas menyengat di musim kemarau adalah alasan utamanya.

Bagi yang belum berkunjung, segeralah ke Bukit Tranggulasih dan jangan lupa, buanglah sampah ditempatnya.

Wisata Kebun Raya Banyumas

 OBYEK WISATA KEBUN RAYA DI BANYUMAS


    
 Obyek wisata favorit Provinsi Jawa Tengah, Baturraden, di Kabupaten Banyumas segera memiliki wahana baru, yakni wisata Kebun Raya (KR). Destinasi wanawisata di lereng Gunung Slamet itu telah mendapatkan rekomendasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan akan diresmikan oleh pemerintah pada bulan November 2015 mendatang.

Kebun Raya Baturraden nantinya akan berkonsep seperti Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas yang memiliki ribuan koleksi tumbuhan serta berwawasan konservasi penelitian pendidikan dan wisata.

Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Baturraden, Jawa Tengah, Ammy Rita Manalu, mengatakan, KR Baturraden dibangun di luas lahan 143,5 hektare di Kelompok Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur.

Nantinya, wisata baru ini akan terpilih mewakili seluruh flora khas pegunungan di Jawa dengan total koleksi 2.637 spesimen tanaman. Terdiri atas 571 spesies, 394 marga dan 196 suku.

"Perencanaan Kebun Raya Baturraden sendiri sudah sejak 2004 lalu. Namun. baru terlaksana di tahun ini dan kita resmikan 12 November 2015," kata Ammy di sela-sela tinjauan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Baturraden, Banyumas, Sabtu 5 September 2015.

Saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 11,5 persen. Rinciannya, 10 persen untuk area koleksi dan 1,5 sarana prasarana seperti perkantoran, peneletian rekreasi dan zona hutan. Seluas 88,5 persen dari total lahan belum digarap.

Rencana pembangunan Kebun Raya Baturraden akan berjalan selama 10 tahun dengan biaya mencapai Rp300 miliar.

Kendati demikian, proses pembangunan kini masih terganjal beberapa persoalan. Salah satunya, adanya kendala di Perhutani terkait penebangan 161 pohon yang digunakan untuk lokasi kebun raya.

Gubernur Jawa Tengah menginginkan agar konsep bangunan Kebun Raya Baturraden bisa bertahan lama hingga ratusan tahun mendatang. Menurutnya, tim pelaksana kontruksi bangunan bisa meniru model Kebun Raya Cibodas yang tetap menarik meski berusia tua.

"Maka ini harus dipersiapkan betul agar kontruksinya seperti pintu masuk bisa awet," kata Ganjar.

Untuk skema pembiayaan sebesar Rp300 miliar, Ganjar menginginkan selain mendapatkan dari APBN maupun APBD, bisa dicarikan lewat perusahaan swasta yang bergerak di bidak perkayuan dan konservasi.

"Banyak cara selain APBD dan APBN, kita bisa undang sponsor. Beberapa hal itu bisa dilakukan. Kalau satu perusahaaan saja bisa Rp1 miliar saja, jumlah Rp300 miliar  itu sedikit," kata dia. (one)

Minggu, 05 Maret 2017

Wisata Curug Cipendok di Banyumas



Curug Cipendok memiliki ketinggian sekitar 93 m dan masuk dalam wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur.

Lingkungan di sekitar curug ini masih terasa alami dengan hutan produksi dan lindung yang terjaga baik sehingga menjadi daya tarik tersendiri.  Kesunyian disekitar curug ini juga masih terasa dimana belum banyak pelancong yang datang menikmati keindahan alamnya.

Legenda

Nama Curug Cipendok bermula dari legenda yang masih berkaitan dengan sejarah Perang Diponegoro. Perang ini merupakan perang lima tahun (1825-1830) antara Pangeran Diponegoro melawan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Perang yang dimenangkan Belanda itu membuat seluruh wilayah kerajaan Surakarta termasuk wilayah Dulangmas, meliputi Kedu, Magelang, Banyumas berada dibawah kekuasaan pemerintahan kolonial.  Perjanjian tersebut tertuang dalam perjanjian Dulangmas

Salah satu wilayah Banyumas yaitu Ajibarang, saat itu dipimpin oleh seorang Wedana bernama Raden Ranusentika. Pada saat itu diberi tugas untuk melakukan kerja rodi, berupa pembukaan hutan belantara di sekitar lereng Gunung Slamet untuk dijadikan area perkebunan. Sudah delapan bulan lamanya beliau memimpin pembukaan hutan di lereng Gunung Slamet, namun belum juga mendapatkan hasil. Senantiasa terjadi keanehan, pada saat pohon-pohon selesai ditebang, esoknya tubuh lagi seperti semula. Seolah-olah seperti belum pernah ditebang sama sekali. Kejadian ini terjadi berulang-ulang, sehingga membuat bingung dan pusing Raden Ranusentika.

Karena baru kali ini menemukan permasalahan yang aneh, maka kemudian Raden Ranusentika berdoa dan bermohon kepada Tuhan dengan cara bertapa beberapa saat. Karena merasa belum mendapat petunjuk juga, beliau kemudian menyudahi bertapanya. Sembari mengusir kegundahan dan mencari jalan keluar, Raden Ranusentika pergi memancing ikan di dekat air terjun. Di tengah-tengahnya memancing, tiba-tiba beliau merasa kailnya seperti ditarik-tarik oleh ikan yang besar, sampai-sampai gagang pancingnya melengkung.

Namun alangkah terkejutnya, saat pancingnya ditarik bukannya ikan yang didapat, melainkan sebuah barang mirip cincin yang merupakan pendok atau cincin warangka keris yang bersinar kuning keemasan. Ketika didekatkan, tiba-tiba Raden Ranusentika bisa melihat banyak sekali makhluk halus yang berada di hutan yang telah ditebang habis. Mereka semua yang selama ini menggagalkan pekerjaan Raden Ranusentika.

Atas usulan Breden Santa, seorang kepala pekerja, air terjun dimana Raden Ranusentika menemukan pendok keris, dinamakan Curug Cipendok. Berasal dari kata curug yang berarti air terjun dan pendok atau cincin dari bilah keris.

Wisata Telaga Sunyi

WISATA TELAGA SUNYI DI BANYUMAS


Telaga Sunyi adalah telaga indah yang berada di tanah Purwokerto, Banyumas. Sesuai dengan namanya, Telaga ini merupakan sebuah sungai yang sangat hening dan sunyi. Dengan keadaan udara dan alam disekitarnya yang masih sangat segar dan alami. Sehingga wajar saja jika banyak pengunjung yang berkunjung untuk menyepi dan menikmati waktu berlibur dengan menenangkan pikiran dari segala rutinitas meraka.

Kawasan Wisata Sungai Telaga Sunyi adalah tempat wisata yang berdekatan dengan objek wisata paling favorit dari kota Purwokerto yaitu Baturraden. Namun hanya sedikit pengunjung saja yang tahu mengenai keberadaan dari Telaga Sunyi yang indah ini. Sehingga suatu saat jika kita sedang berkunjung ke tempat wisata Baturraden, tidak ada salahnya jika berkunjung ke Telaga Sunyi.
sungai telaga sunyi bagus
Akses Menuju Wisata Alam Telaga Sunyi

Tempat Wisata alam Telaga Sunyi terletak sekitar 3 km di timur tempat wisata Baturaden yang bisa kita tempuh dengan waktu 15 menit saja. Telaga indah ini juga menempati areal hutan Baturraden yang ada kota Purwokerto, Jawa Tengah. Akses jalan untuk menuju ke sanapun sangat mudah karena kita dapat menggunakan berbagai kendaraan pribadi yang kita miliki, baik roda dua dan roda empat ataupun angkutan kota atau angkot.

Lihat Juga: Lokawisata Baturraden, Wisata Alam Lengkap di Purwokerto

Untuk dapat bisa berkunjung ke pusat tempat wisata ini. Kita hanya perlu berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan dan berjalan menyusuri jalan setapak yang tertata sangat rapi dan indah. Dalam perjalanan, kita akan melihat berbagai keindahan alam, seperti sungai-sungai kecil yang bersih dan jernih, serta area persawahan yang elok.

sungai telaga sunyi jembatan
Tempat wisata Telaga Sunyi Baturraden adalah wisata yang memiliki latar belakang berupa pemandangan yang berupa air terjun kecil yang begitu cantik. Sehingga sangat pas jika untuk diabadikan dalam sebuah foto kenangan berwisata di sini.

Khususnya untuk anda yang suka narsis dengan latar belakang air terjun, telaga yang cantik serta  areal pohon-pohonan yang tumbuh dengan subur. Maka rekomendasi kami kawasan tempat wisata paling indah di Baturaden inilah salah satu wisata yang sangat mendukung untuk aktifitas tersebut.

Lihat Juga: Baturraden Adventure Forest, Wisata Alam Terbaik Purwokerto
Mitos Mengenai Tempat Wisata Sungai Telaga Sunyi

sungai telaga sunyi purwokerto-indah

Sama seperti kebanyakan tempat wisata yang bernuansa alam lainnya di Indonesia. Tempat wisata Telaga Sunyi Purwokerto ini banyak sekali memiliki mitos yang sudah banyak dipercayai oleh masyarakat setempat. Untuk percaya atau tidaknya sudah banyak masyarakat yang menyaksikan dan mempercayainya.

Salah satu mitos yang dipercayai disini alah ketika kita berkata kotor akan ada makhlus halus yang akan mendorong kita ke dasar Sungai Telaga Sunyi ini. Terlepas benar tidaknya, bukan kah kita juga di larang untuk berkata kotor juga.

sungai telaga sunyi purwokerto

Menurut wisatawan yang berkunjung, sudah banyak yang membuktikan hal tersebut. Kebanyakakan dari mereka, jika mereka berkata kotor. Dari belakang mereka seolah olah ada yang mendorong tubuh mereka ke dasar sungai.

Selain berkata kotor, di Sungai Telaga Sunyi juga berkembang mitos. Bahwa jika ada pasangan muda yang berwisata dan berkunjung ke Telaga ini, mereka akan bertengkar dan akhirnya berpisah. Wah serem juga ya. Namun untuk percaya atau tidaknya kita, itu tergantung diri kita bagaimana menanggapi masalah tersebut.
Alamat dan Peta Lokasi Wisata Telaga Sunyi Purwokerto

sungai telaga sunyi

Telaga Sunyi berada di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Untuk harga masuk, jika belum ada perubahan harga. Untuk perorang hanya membayar sekitar Rp 7000 saja.

Kamis, 02 Maret 2017

Wisata Gua Selirang di Banyumas

WISATA GUA SELIRANG BANYUMAS

 

Informasi Umum


Wisata Gua Selirang di Banyumas Jateng adalah salah satu tempat wisata yang berada di kecamatan baturaden, kabupaten banyumas, provinsi  jawa tengah, negara indonesia. Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.

Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan jika anda berada di kota banyumas  tidak mengunjungi wisata alam  yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut.

Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti libur nasional, ataupun hari libur lainnya. Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng  di kota banyumas.

Lokasi


Dimana lokasi Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng? seperti yang tertulis di atas lokasi Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng terletak di Kecamatan bau raden, Kabupaten banyumas, Provinsi jawa tengah.

Tetapi jika anda masih bingung di mana lokasi atau letak Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng  saya sarankan anda mencari dengan mengetikWisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng
di search google maps saja. Di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari tersebut

Daya Tarik


Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng merupakan tempat wisata yang harus anda kunjungi karena pesona keindahannya tidak ada duanya. Penduduk lokal daerah baturaden juga sangat ramah tamah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Kota banyumas juga terkenal akan keindahan obyek wisatanya, salah satu contohnya adalah Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng ini. Pancuran Pitu berasal dari bahasa Jawa, pancuran berarti air terjun (water fall) dan pitu berarti tujuh.

Jadi Pancuran Pitu artinya sebuah air terjun yang berjumlah tujuh. Mengingat ini adalah sebuah eksotisme alam, bukan berarti obyek wisata Pancuran Pitu memiliki grojogan yang tinggi. Pancuran Pitu memiliki tinggi air tajuh sekitar 1 meter, yang menarik dari Pancuran Pitu adalah tujuh buah lengkungan air terjun yang tercipta akibat aliran air panas (belerang) secara terus menerus.Pancuran Pitu terletak di bukit Gunung  Slamet, sekitar 5km dari pertigaan jalan Baturaden ke arah kanan.

Jalan yang berkelok dan tikungan tajam membuat Pancuran Pitu susah untuk “didaki” dengan kendaraan biasa.  Namun mudah untuk diakses dengan jalan kaki dadi parkir pintu masuk.

Eksotisme utama yang disajikan di Pancuran Pitu selain alamnya yang sejuk, juga karena air panas belerang yang konon secara ilmiah mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit mulai dari gatal-gatal hingga panu. Bahkan banyak Petualang yang sengaja datang untuk melakukan terapi kesehatan air panas belerang setiap bulan.

Fasilitas


Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng bisa dibilang sebuah wisata alam yang memiliki beberapa akan fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :

- Area Parkir kendaraan

- Mushola

- Kamar mandi / MCK

- Penginapan

- dan masih banyak lainya

Transportasi


Bagi wisatawan asal kota banyumas sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng . Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tapi jangan khawatir bagi wisatawan luar kota banyumas saya mempunyai solusinya agar anda semua tidak kesasar.

Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng dengan memakai kendaraan pribadi seperti : Mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng di google maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : bis umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di terminal bus kota atau desa tujuan anda. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun kendaraan pribadi anda menuju lokasi Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng tersebut.

Saran dan Tips


Saran dan tips sebelum menuju ke tempat Wisata Pancuran Pitu Gua Selirang di Banyumas Jateng,anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan. Serta beberapa barang tambahan seperti  kamera karena anda pasti ingin mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman - teman anda.

Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, sampo, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancar. Jaga kondisi diri anda dan selalu berhati - hati.

Wisata Curug Pengantin di Wilayah Banyumas

       Menyingkap Pesona Lereng Gunung SlametBerkunjung ke Curug Penganten, KalipaguKawasan Baturaden merupakan sautu wilayah selatan lereng Gunung Slamet yang cukup berpotensi untuk wisata. Karena, sebagai bagian kaki gunung yang terkenal memiliki hutan yang lebat dan subur, Baturaden menawarkan banyak tempat-tempat yang indah. Salah satunya sudah terbukti dengan keindahan panorama dan kesejukan udara di kawasan objek wisata Baturraden yang sudah cukup terkenal.

       Tetapi, jika mau mengeksplor lebih dalam, masih banyak spot yang memiliki nilia jual yang layak. Karena  sebagai wilayah kaki gunung, dimana memiliki relife yang berbukit-bukit, wilayah paling utara Kabupaten Banyumas ini banyak terdapat air terjun, atau masyarakat Banyumas biasa menyebutnya dnegan istilah curug. Seperti yang sudah sangat familiar ditelinga masyarakat adalah Curung Cipendok (Cilongok), Curug Gomblang (Ketaliman), Gede dan Curug Bayan (Ketenger), Curug Belot (Rempoah) dan Curug Ceheng (Sumbang). Satu lagi curug yang berada di daerah Kalipagu, Ketenger, Baturaden yaitu Curug Penganten. Disebut curug penganten, karena terdapat dua aliran yang berjejeran seperti sepasang pengantin. Keberadaan dan nama curug Pengnten memang masih asing terdengar dimasyarakat. Tetapi, pesona keindahan yang ditawarkan cukup mempesona. Letak curug tersebut berada aliran sungai dibelakang kantor penjagaan PLTA. Masyarkat yang hendak berkunjung ke tempat tersebut, bisa mulai dari Desa Kalipagu. Kendaraan bisa dititpkan dirumah penduduk yang memang sudah biasa dipakai untuk basecamp para pendaki dan orang-orang yang hendak camping di sekitar Gunung Cendana. Untuk sampai dilokasi, membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. Tetapi, pengunjung dijamin tidak akan bosan melewatinya, karena sepanjang jalan bisa menghirup udara segar pengunungan. Selain itu, hamparan hutan dan sawah dari ketinggian menjadi pemandangan yangsangat memanjakan mata. Terlebih bagi masyarakat kota yang keseharian terbatasi dengan kesibukan aktivitas kerjanya. Setelah berjalan sekitar 30 menit, pemandangan akan berbeda. Setelah sawan dan perkebunan penduduk, satu jam kedepan pengunjung akan menyusuri hutan. Meskipun hanya jalan setapak tanah yang biasa tetapi akses jalan sudah jelas.  Sepanjang perjalanan ada beberapa track yang cukup menantang. Disinilah menjadi bonus  bagi pengunjung untuk memacu adrenalin. Sebelum sampai Curug penganten, pengunjung akan melewati satu sungai. Disitu terdapat spot yang sangat asyik untuk bermain. Suatu kubangan yang berdiameter sekitar 5 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter dan dengan kondisi air yang snagat jernih. Nampak jelas dasar sungai tersebut, tempat tersebut biasa disebut oleh masyarakat dengan nama Ciangin.


       Setelah melewati Ciangin, untuk menuju Curug Penganten hanya menyisakan waktu sekitar 30 menit. Keberadaan curug yang meiliki ketinggian sekitar 25 meter itu memang seperti surga tersembunyi. Dikelilingi tebing yang sudah ditumbuhi rermuputan hijau, serta terobosan cahaya matahari yang kerap mempercatik curug dengan pelangi. Karena saking tingginya, hempasan udara dari curug bisa pengunjung rasakan dari jarak 20 meter. Meskipun dibawah curug tidak terdapat kolam tetapi, pengunjung bisa bermain-main air dari bawah aliran curug. Beberapa meter dari jatuhnya air terjun, terdapat badan sungai yang agak luas dan dengan air yang tenang. Kedalaman tidak sampai satu meter, tempat yang pas untuk bermain-main. 

Rabu, 01 Maret 2017

Wisata Curug Jenggala


WISATA CURUG JENGGALA

Curug Jenggala terletak di dusun Kalipagu, desa Ketenger, kecamatan Baturraden. Ketenger merupakan salah satu desa wisata karena banyaknya destinasi wisata di wilayah ini. Berada di kaki gunung slamet dengan dominasi perbukitan, sungai dengan bebatuan besar dan air terjun membuatnya banyak tujuan wisata alam di desa ini.

Yang sedang tren di Curug Jenggala ini adalah adanya Selfie Deck dengan papan kayu berbentuk hati / heart / love dengan background air terjun. Di kelilingi taman bunga yang saat kami datang memang belum jadi heheh.. maklum ini baru dibuka dan masih dalam pengembangan.

Menurut pengelola, pada hari minggu pertama pembukaan Curug Jenggala ini, tiket sebanyak 3000 ludes dan masih kurang. Sangat ramai memang, bahkan saat kami berkunjung pada hari kerja pun masih tetap ramai. Mungkin karena baru dan masih banyak yang penasaran hehehe.



Curug Jenggala ini semula bernama Curug Tempuhan yang belum ada akses untuk umum. Saat kami berkunjung kembali ke Curug Penganten pada bulan September lalu akses jalan baru mulai dibuka.


Yang suka main air juga tetap bisa sampai ke lokasi Curug Jenggala yang ada dibawah Selfi Deck. Aksesnya cukup mudah, tidak terlalu terjal. Saat kami ada di lokasi sedang dibuatkan jembatan kayu untuk penyeberangan dengan pegangan agar pengunjung tidak perlu turun ke sungai. Namun kalau petualang sejati tentunya tanpa jembatan inipun tetap bisa menyeberangi sungai yang hanya sedalam sekitar 1 meter.

Curug Jenggala bisa di tempuh dari Kota Purwokerto sekitar 30 menit hingga 1 jam tergantung cuaca. Kalau cuaca cerah dan jalan tidak licin bisa menggunakan motor sampai parkir terdekat yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi Curug Jenggala. Pengendara mobil hanya bisa di parkir bawah setelah loket Kalipagu dan berjalan sekitar 1km. Jika buru-buru bisa naik ojek 5 ribu per orang.

Tiket masuk untuk akses semua tujuan wisata di wilayah Kalipagu Rp. 5.000. Jika ingin sensasi lain dengan akses yang lebih menantang bisa sekalian menuju Curug Penganten yang masih berjarak sekitar 1km, atau tempat wisata lain disekitar kalipagu yang bisa ditanyakan ke pengelola.

Rutenya dari Purwokerto ke arah Baturraden setelah Gerbang Mandala ada pertigaan Ketenger arah Curug Bayan / Curug Gede. Di sebelah Curug Bayan ada jalan ke Utara ikuti saja jalan ini sudah dekat. Jika dari Lokawisata Baturraden bisa juga turun dulu ke Curug Bayan. Sedangkan kalau dari Pancuran Pitu bisa juga dengan jalan kaki sekitar 20 – 30 menitan karena jaraknya hanya sekitar 1km menyusuri jalan setapak.

Selamat berlibur….